Rabu, 22 Februari 2017

BAB 3

FENOMENA SENI RUPA 


A. Seni Rupa Pra-Modern

Seni rupa Pra-Modern adalah seni rupa yang dihasilkan sebelum jaman modern. Boleh diartikan seni rupa zaman kuno. Seni rupa pramodern merupakan awal sejarah dalam seni rupa modern yang ditandai dengan kemajuan dibidang industri.  Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan, aspek konseptual, maupun aspek kebentukan. Seni rupa pramodern dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu:


1. Primitivisme
Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan. Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya.

Salah satu
ciri khas dari karya seni primitivisme adalah  cara pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis. Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya. Mereka berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif (bisa juga primordial).

Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif.

Seorang seniman yang memiliki
tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieiTdobFZOei1DO1qoPtfiSKnU7wNfIpyNkEFlYVAZj_XKqXjD5jzYRkpwwFgu-yUegF_7IJbin1gZiK2XS23rUSSGOQmQZN1MQn49LWNsjJkXewXslb7JtmnnpJjNrmSNDKObH5LR2NI/s1600/spaceout.gif

2. Naturalisme

Naturalisme adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam yang sebenarnya. Sehingga seniman terikat sekali pada hukum proporsi, anatomi, perspektif, dan tekni pewarna untuk mencapai kemiripan sesuai dengan apa yang dicerap mata.
      Tokoh : Basuki Abdullah, Trubus, Pringadi, Dullah, Abdullah SR, Rustamaji.

3. Realisme
Realisme adalah corak karya seni rupa ini menunjukan keyakinan seminan terhadap realisme dunia yang kesal mata sebagai obyek pencipta karya seni. Corak ini muncul di dunia barat abad ke 17.
      Pada umumnya Realisme dibedakan menjadi dua kategori yakni :
      a.   Realisme Fotografi yang mementingkan imitasi seperti apa adanya.
      b.   Realisme Sosialis yang cenderung mengungkap adegan-adegan kehidupan
            manusia yang serba melarat, getir dan pahit.
            Tokoh-tokoh : Raden Saleh ( realisme romantis ).
                                    Rustamaji (realisme fotografis ).
                                    S. Soedjojono, Dullah, Dede Erisupria ( realisme baru ).
 

4. Dekorativisme

Dekorativisme adalah corak ini menyederhanakan dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-ciri bersifat kaku, kegarisan, ritmis, pewarnaan yang merata dan secara umum mempunyai kecenderungan menghias.
      Seni rupa dekoratif dapat digolongkan menjadi dua bagian besar :

a.   Dekoratif Figuratif, berhubungan dengan bentuk-bentuk alamiah.

b.   Dekoratif Abstrak, bebas dari peniruan alam
      Jenis seni rupa ini dapat dibagi dua :
      - Dekoratif Geometris; ( rasional, terikat, pengulangan motif )
      - Dekoratif Intuitif; ( Emosional, bebas dari pola motif )

      Tokoh-tokoh : - Kartono Judokusumo, Widayat,
                              - Suparto, Ratmoyo, Bagong Kusdiarjo, Batara Lubis, dll.


B. Seni Rupa Modern


Seni rupa modern adalah  karya seni rupa  yang dihasilkan dalam periode terentang antara 1860-an sampai 1970-an dengan menggunakan gaya dan filosofi seni yang dihasilkan pada masa itu. Pada dasarnya, dunia seni rupa modern berada  dalam pengauruh  struktur budaya sosial yang lebih luas sebagai hasil perkembangan dunia selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pelukis-pelukis modern pada umumnya bereksperimen dengan gaya baru yang unik dan dengan menghasilkan ide-ide segar mengenai fungsi dari seni rupa dan material-material yang digunakan. Mereka cenderung menciptakan karya seni rupa yang dihasilkan dari perasaan yang dalam dan inspirasi-inspirasi yang kreatif pada umumnya. Bahkan bila hasil karya mereka sepertinya tidak memiliki tujuan atau makna apapun pada umumnya, kenyataannya hasil karya tersebut memiliki maknanya sendiri tergantung apa yang tengah terjadi dalam situasi dan kondisi pada masa tertentu dan sesuai dengan intelektual masyarakat yang lebih luas.

Macam-macam seni rupa yang dihasilkan dari seni rupa modern adalah


1.            Seni Pop, 



















2.            Seni Optik, 



3.            Seni Konseptual, 



4.            Seni Kontemporer.


C. Seni Rupa Posmodern


Seni rupa posmodern adalah seni rupa yang berkembang setelah abad ke-20. Seni rupa posmodern juda dapat diartikan sebagai seni rupa yang berkembang setelah abad modern dimulai yaitu pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Ciri-ciri karya seni rupa posmodern adalah;
1.Seni dianggap sebagai bahasa/system tanda,
2.Sejarah & tradisi dihidupkan kembali,
3.Ornamen & dekorasi dianggap penting,
4.Kontradiksi,
5.Tidak mengedepankan fungsi.                                                   




  Irhaini Vanidah  ↬



DIJUAL


250 K


750 K


1250 K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar